Jumat, 22 Maret 2013

Masalah sosial ancaman korban bencana merapi 2010 penghuni huntap


Paska erupsi merapi 2010, banyak program program yang ditawarkan baik dari lembaga pemerintah maupun LSM, dari program trauma healling, recovery ekonomi , sampai relokasi semua ada. Tetapi adakah yang memikirkan mereka nanti tentang masalah sosial di hunian tetap bagi yang bersedia direlokasi, ?

Jika kita sadar tentu bukan perkara mudah memindahkan suatu warga masyarakat ke suatu tempat, dan tentu saja masyarakat juga tidak mau beraktifitas diluar kebiasaan dikampungnya dulu misal, jika dulu aktifitasnya adalah mencari rumput untuk ternaknya, mencari kayu bakar dan di Hunian tetap disuruh menjahit, tentu masyarakat juga tidak akan nyaman. Pola kebudayaan masyarakat yang dibangun masyarakat disuatu kampung tentu juga tidak akan bisa di aplikasikan di hunian tetap. Struktur bangunan hunian tetap pun tidak mendukung untuk memelihara binatang seperti ayam, kucing dan sebagainya karena mengganggu warga yang lain karena rumah yang cukup berdekatan, secara otomatis dengan pola dan struktur bangunan seperti itu sifat warga akan menjadi seperti orang kota yang tinggal di perumahan.

Sesungguhnya hidup nyaman itu tidak sama dengan hidup aman, seharusnya semua tahu. Konsep living harmony with disaster mungkin lebih tepat diterapkan di KRB di Merapi, dengan cara penguatan kapasitas terhadap risiko bencana toh selama ini jika Merapi meletus pasti akan memberi tanda, kenali ancamannya, amati tanda tandanya dan kurangi risikonya. (TSH)

0 komentar:

Posting Komentar