Sejarah dusun

Srodokan sebuah kampung kecil di lereng selatan Gunung Merapi tepatnya 14 km dari puncak Merapi sebelah timur berbatasan langsung dengan kali Gendol, sebelah selatan berbatasan dengan dusun Bakalan Argomulyo, sebelah barat berbatasan dengan kampung pandan dan di sebelah utara berbatasan langsung dengan dusun gungan.Kampung Srodokan cukup unik karena srodokan ada 2 kelurahan yaitu Wukirsari dan Argomulyo,walaupun berbeda pemerintahan tingkat dusun,Desa dan seterusnya,namun untuk kegiatan kegiatan kampung selalu bersama sama.
     Mengenai sejarah dusun srodokan ataupun cikal bakal dusun, tidak ada dokumen tertulis ataupun bukti konkret. Namun ada cerita berbagai versi mengapa dinamakan srodokan dan mengapa srodokan ada dua kelurahan dari sesepuh sesepuh dusun di antaranya:

  1. Srodokan berasal dari kata odok odokan, karena zaman dahulu kala tempat itu sering di gunakan untuk area perang ataupun pertarungan dengan penjajah belanda.
  2. Srodokan berasal dari kata srudukan ataupun adu domba, konon katanya tempat itu sering digunakan arena pertarungan domba karena pada masa itu adu domba menjadi kegemaran masyarakat,
  3. Srodokan menjadi 2 kelurahan karena pada jaman dulu kala ada mayat yang telah membusuk dan berbau meninggal di tempat yang sekarang menjadi perbatasan srodokan wukirsari dan argomulyo, karena yang mengurusi mayat tersebut adalah warga argomulyo jadi srodokan yang sebelah timur tersebut di kasihkan warga argomulyo
  4. Versi yang lainnya memang  sejak dulu srodokan terdiri dari dua kebekelan ataupun dua kelurahan

Sejarah baru Dusun Srodokan Wukirsari Cangkringan

Tentu kita belum lupa peristiwa 5 November 2010 kemarin, Letusan Gunung Merapi yang dasyat, yang meluluh lantakkan Cangkringan dan bantaran sungai gendol pada khususnya. kini sudah hampir 2 tahun pasca erupsi  merapi kemarin, merapi lambat laun mulai menghijau bukan karena sebab tapi karena sudah di tanami berbagai macam pepohonan baik dari masyarakat sendiri maupun dari relawan ataupun donatur.
          Srodokan sebuah kampung kecil yang terletak sekitar 14 Km dari Puncak Merapi merupakan area terdampak langsung dari bencana merapi 2010, matreal yang berupa pasir dan batu mengubur dusun kami dan tebal dari matreal tsb mencapai 1 sampai 6 meter, tapi kini lambat laun pasir dan merapi tersebut telah ditambang secara manual,atau secara tradisional tujuanya agar sampah yang berupa banthak dan sebagainya lebih tertata di samping itu juga membantu orang banyak kalau menggunakan alat berat hanya sedikit orang yang di untungkan   ."Srodokan never dies"  meskipun kami di buatkan hunian sementara tp kami kurang nyaman tinggal disana kemudian babak baru telah di mulai. cikal bakal ataupun orang yang pertama kali menempati  dusun Srodokan pasca erupsi merapi 2010 adalah keluarga pak barnadi bersama istri dan 2 orang anaknya,saat ini 2 rumah telah di tempati di dusun kami dusun srodokan, kami punya keyakinan bahwa ancaman merapi bisa berubah tak selalu mengarah ke selatan, kami hidup nyaman bersama ancaman,

0 komentar:

Posting Komentar