Rabu, 01 Februari 2012

Sendang Panguripan Srodokan Wukirsari Cangkringan

Tak ada yang tahu kepastian kapan sendang atau sumber itu di buat, tapi menurut getok tular ataupun cerita dari beberapa masyarakat, sendang itu dulunya tempat istirahat sunan Gunung jati perjalanan dari Cirebon menuju ke Demak, dan beliau menancapkan tongkat Nogosari atau teken Nogosari dalam bahasa jawanya lalu teken itu di cabut dan keluarlah mata air yang sangat jernih. Menurut cerita masyarakat setempat pernah sendang tersebut akan menjadi laut karena besarnya sumber air tersebut, dan tanda tandanya juga sudah ada yaitu dengan munculnya gereh pethek atau ikan asin lalu warga gotong royong menyumbat mata air tersebut dengan dandang kenceng kwali ijuk, dan akhirnya mata air tersebut debit airnya dapat di kurangi, dan lambat laun seiring berjalannya waktu sumber air itu kemudian di gunakan warga untuk mandi,cuci pakaian, dan utamanya untuk irigasi sawah.

Seiring berjalannya waktu, sendang tersebut di bangun secara permanen oleh Dinas Pekerjaan umum Kabupaten Sleman. Tapi pada tanggal 5 November 2010 kemarin, semuanya hancur terkena dampak langsung Erupsi Merapi bahkan sendang tertutup total oleh matreal Merapi berupa pasir dan batu batu besar. Beberapa hari setelah Bencana merapi tersebut Totok Sondong Hartanto Warga Srodokan wukirsari cangkringan bersama teman teman PASAG MERAPI (Paguyuban Siaga Merapi), SER (Scouts Emergency Respons), dan masyarakat Pandan Wukirsari cangkringan, menggali dan mencari letak sumber mata air tersebut, meskipun berat akhirnya mata air tersebut di temukan dan membutuhkan waktu satu minggu untuk menggali sendang tersebut hingga bisa di gunakan oleh masyarakat walaupun tidak seperti sebelumnya.


Pada hari minggu tanggal 29 Januari 2012 Sendang Panguripan tersebut di bangun kembali kerja sama antara Kalbe Nutritional, Padma (Pathfinder Associate of Disaster Management), SER (Scout Emergency Respons),Masyarakat Srodokan Pandan Wukirsari Cangkringan Sleman Yogyakarta,Hidup aman tidak sama dengan hidup nyaman seharusnya semua tahu dan yakinlah bencana bukan takdir jika kita tahu dan paham cara mengelolanya.

0 komentar:

Posting Komentar